Medan Jaya dan Wasit Damai

Kasus penganiayaan oleh lima pemain dan sekretaris tim Madina Medan Jaya terhadap wasit M Masrukhin dalam pertandingan lawan Persip Pekalongan dalam kompetisi Divisi I PSSI Grup B di Stadion Bhumi Phala Temanggung, berakhir damai.


Kasus ini sempat dilaporkan ke polisi dan ditangani Polres Temanggung. Dalam konferensi pers di kantor polres, kemarin, ofisial Madina Medan Jaya, Yusfan, mengatakan bahwa telah dicapai perdamaian antara para pemainnya dengan Masrukhin. Konferensi pers dihadiri oleh Manajer Operasional Kompetisi Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) PSSI Mansyur Lestaluhu, Komisi Disiplin Divisi I, Ali dan Marti Sugiani serta wasit M Masrukhin.


”Kami atas nama pemain dan manajemen Medan Jaya minta maaf kepada PSSI dan semua pihak, terutama wasit Masrukhin. Akibat kekhilafan dari para pemain dan seorang ofisial kami sehingga terjadi insiden tersebut (penganiayaan wasit),” ungkap Yusfan.Dia menyatakan, pihaknya menyadari yang dilakukan para pemain tersebut melanggar aturan serta membuat citra kompetisi PSSI buruk.


Karena itu, pada masa-masa mendatang, Medan Jaya akan berupaya untuk lebih baik. ”Kami telah minta maaf secara langsung kepada Masrukhin dan menanggung biaya pengobatannya,” ujar dia. Kelima pemain dan sekretaris Medan Jaya tersebut sebelumnya dilaporkan ke polisi oleh Masrukin. Mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana penganiayaan. Karena lima pemain dan sekretaris tim itu telah kembali ke Medan pada Selasa (2/11) lalu, polisi menjemput paksa mereka. Saat ini, lima dan pemain dan satu ofisial berada di tahanan polres.


Terkait hal itu, Yusfan mengatakan, pelaporan tersebut merupakan hak Masrukhin sebagai warga negara yang merasa dianiaya. Namun, saat ini laporan tersebut telah dicabut oleh yang bersangkutan. Masrukhin sendiri menolak untuk berkomentar terkait hal itu. Namun ketika ditanya apakah menerima permintaan maaf itu dan mencabut laporannya, dia mengiyakan.


T-Forever



Tidak ada komentar:

Posting Komentar